Kemarahan Nurul kian memuncak setelah telepon genggam milik sang paman (Isro) yang dia pinjam pun diambil kembali.
www.toko4d.com
Malin Kundang! inilah julukan yang sangat pantas diberikan untuk Nurul (19). Bagaimana tidak, bocah berbadan lebar ini tega menyebut dan melaporkan ayahnya kandungnya beserta kedua pamannya atas tuduhan terlibat jaringan teroris pasca peristiwa bom Sarinah - Pokermimpi.com
Ketiga orang terlapor yang disebut sebagai jaringan teroris oleh Nurul adalah , Saiful Bahri (73 tahun), Sudirmansyah (43 tahun) dan Isrok Tamami (36 tahun) - Gunungpoker.com
Akibat laporan palsu si Malin Kundang tersebut Anggota Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Mabes Polri bersama Kepolisian Resor Kota Depok dan Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro pun langsung menangkap ayah dan kedua pamannya di rumahnya yang berada di RT5/RW5 Nomor 79, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jumat dinihari, 15 Januari 2015 - Seniqq.com
Rumah ayah Nurul digrebek Densus 88
Syaiful, Isro, dan Sudirman ditangkap polisi karena diduga ikut terlibat dalam aksi teror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Kamis kemarin - Arwanaqq.com
Sebagaimana dilansir Pojoksatu, Nurul nekat memberikan laporan pengaduan palsu ke Polda Metro Jaya lantaran tidak diberikan uang kosan dan jajan oleh sang ayah - Bintangdomino.com
Apalagi, semenjak kedua orangtuanya (Sudirman dan Meli) bercerai, jatah keuangan dan perhatian kepadanya pun mulai berkurang - Ligapokerqq.com
Kemarahan Nurul kian memuncak setelah telepon genggam milik sang paman (Isro) yang dia pinjam pun diambil kembali. Perlakukan itu membuat perempuan bertubuh gemuk ini tega menyebut keluarganya jaringan teroris - Toko303.com
Ayah Nurul, Saeful mengaku terkejut dengan penangkapan atas dirinya beserta adik dan keponakannya oleh polisi bersenjata lengkap. Sebab, selama ini dirinya tidak pernah melakukan pelanggaran hukum apapun kepada seseorang Pokermimpi.com
“Saya sendiri tidak tau kalau sudah banyak polisi masuk ke rumah pakai senjata laras panjang. Mereka bilang kami semua terlibat jaringan terorisme dan kelompok pembom. Eh pas saya tahu ternyata ini laporan paslu dari anak gadis saya yang sakit hati,” ujar Saeful di Mapolresta Depok.
Amelia, yang tak lain istri Isro, mengatakan polisi berseragam Densus 88 datang sekitar pukul 04.15. Tanpa basa-basi, polisi langsung mendobrak pintu rumah mertuanya hingga rusak. Lalu semua orang yang berada didalam rumah diperintahkan untuk tiarap.
Suasana rumah usai penggrebekan
Dihadapan anaknya yang masih 7 tahun Densus dan kepolisian langsung menggeledah seisi rumah dan mengambil barang milik ketiga bersaudara, yakni Syaiful, Isro, dan Sudirman. Hal itupun sempat membuat anak Amelia trauma.
Menurut Amelia, polisi yang membawa senjata laras panjang langsung menyergap, tanpa meminta keterangan kepada keluarga terlebih dulu.
Atas kejadian ini, pihak keluarga menuntut supaya polisi bisa memperbaiki nama baik keluarganya. Hal ini lantaran warga di lingkungan rumahnya sempat heboh melihat puluhan polisi bersenjata lengkap mengacak-acak kediamannya - Gunungpoker.com
Banyak pihak menilai kasus memalukan ini akibat dari kecerobohan pihak kepolisian dalam menanggapi laporan, Namun tak sedikit kalangan yang justru menghujat kelakuan Nurul yang dianggap sudah sangat kelewatan. Entahlah….
0 comments:
Post a Comment